Konflik bisa menjadi masalah
serius dalam sebuah organisasi. Konflik dapat menciptakan kondisi yang kacau
dan membuat karyawan nyaris mustahil untuk bekerjasama, namun memiliki sisi
positif yang kurang dipahami.
Konflik adalah proses yang
dimulai ketika satu pihak memiiki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi
secara negatif sesuatu yang menjadi kepentingan pihak pertama.
Perkembangan pemikiran tentang
konflik:
1.
Pandangan Tradisional
2.
Pandangan Hubungan
Manusia
3.
Pandangan Interaksionis
Proses konflik:
Tahap 1 :
Potensi Pertentangan atau ketidakselarasan.
Munculnya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang bagi
pecahnya konflik, yaitu komunikasi, struktur, dan variabel-variabel pribadi.
Tahap 2 :
Kognisi dan Personalisasi
Terdiri dari :
a. Konflik yang dipersepsi
b. konflik yang dirasakan
Tahap 3 : Maksud
5 maksud penanganan konflik, yaitu bersaing, bekerjasama,
menghindar, akomodatif, kompromis.
Tahap 4 : Perilaku
Meliputi pernyataan, aksi dan reaksi yang dibuat oleh
pihak-pihak yang berkonflik.
Tahap 5 :
Akibat
Jalinan aksi reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik
menghasilkn konsekuensi yang bersifat fungsional, ataupun bersifat
disfungsional.
Negosiasi adalah sebuah proses dimana dua pihak atau
lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dn berupaya untuk menyepakati nilai
tukarnya.
Proses negosiasi:
1.
Persiapan dan Perencanaan.
2.
Penentuan Aturan Dasar.
3.
Klarifikasi dan Justifikasi.
4.
Tawar menawar dan
Penyelesaian masalah.
5.
Penutupan dan Implementasi.
Isu-isu dalam Negosiasi:
1. Peran suasana hati dan sifat kepribadian dalam negosiasi
2. Perbedaan gender dalam negosiasi