Falsafah
Ketuhanan
Dosen
: Bapak Ahmad muti, Lc, M.Si.
Dibuat Oleh :
Yasmin Sekar Adiyanti
Kelas G, S1 Akuntansi
Kata ilah diambil dari kata aliha yang memiliki ati
tenang, cinta, sembah (ibadah). Namun secara istilah berarti tuhan adalah
sesuatu yang dipentingkan oleh manusia, sehingga manusia rela dikuasai olehnya.
Jika kita mendahulukan Allah SWT diatas segalanya, maka kita cinta Allah.
Dasar utama dalam beragama adalah percaya pada Tuhan. Juga,
setiap umat beragama meyakini dengan adanya kekuatan Gaib. Pemikiran manusia
tentang Tuhan, bahwa awal agama adalah mengenal Allah SWT atau disebut “Ma’rifatullah”.
Kepercayaan terhadap Tuhan disampaikan langsung oleh Rosul kepada setiap umat.
Setiap agama/aliran filsafat mempunyai onsep dan nama Tuhan yang berbeda-beda.
Sebenarnya Al-Quran membuktikan bahwa tidak ada perbedaan
konsep ketuhanan dari sejak zaman dahulu hingga sekarang. Seiring dengan
berjalannya waktu terjadi perubahan kitab suci, nah itulah yang membuat manusia
melakukan amalan sesat.
Argumen bukti adanya
Tuhan menurut filosof :
1 .
Argumen Ontologis
2 .
Argumen Kosmologis
3 .
Argumen teleogis
4 .
Argumen moral
Hakikat Dzat Allah SWT
tidak bisa dicapai oleh panca indera dan akal pikiran manusia. Rasulullah melarang
manusia untuk memikirkan Dzat Allah SWT dan Rasulullah memerintahkan manusia
untuk memikirkan Ciptaan-NYA.
Jalan mengenal Allah
SWT :
1 .
Jalan Akal :
a. Ayat
Kauniyah / ayat Allah di alam ini :
1) Fenomena
terjadinya alam
2) Fenomena
kehendak yang tinggi
3) Fenomena
kehidupan
4) Fenomena
petunjuk dan ilham
5) Fenomena
pengabulan do’a
b. Ayat
Quraniyah / ayat Allah di dalam Al-Quran
1) Keindahan
Al-Quran
2) Pemberitahan
tentang umat yang lampau
2 .
Lewat memahami Asmaul Husna.
Yang Menghalangi dari Mengenal
Allah :
1 .
Lalai
2 .
Dusta
3 .
Dzalim
4 .
Ragu-ragu
5 .
Kesombngan
6 .
Banyak berbuat maksiat
7 .
Membuat kerusakan/fasad
8 .
Bersandar ada panca Indera
9 .
Membatalkan janji dengan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar