Kamis, 14 November 2013

Karya Ilmiah Biologi Manisan Kering Cabai..



MANISAN KERING CABAI
Karya ilmiah ini dibuat sebagai syarat kelulusan




Yasmin Sekar Adiyanti
XII IPA 1


SMA BINA INSANI
BOGOR
2013

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
           
            Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Manisan Kering Cabai”. Karya Tulis ini dibuat dengan tujuan untuk memperluas wawasan. Karya Tulis ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah, SMA Bina Insani.
Makalah ini berisi informasi tentang pemanfaatan bioteknologi, pengolahan cabai menjadi variasi yang lain, atau lebih khususnya membahas penelitian pembuatan Manisan Kering Cabai.
Namun demikian penulis mengharapkan masukan kritik atau saran demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas penyusunan karya tulis ini pada berbagai pihak, dalam membimbing dan membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini:
  1. Bapak Dedi Supriyadi, S.Ag. selaku Kepala SMA Bina Insani
  2. Ibu Ani Cahyaningsih, S.Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia.
  3. Ibu Maheni Yunitasari, S.P. selaku wali kelas XII IPA 1
  4. Orang tua dan teman-teman yang mau memberikan kritk dan saran serta mencicipi hasil karya ilmiah ini.


Bogor, Agustus 2013

Penulis            


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………..…………………..………………..   i
DAFTAR ISI…………………..…………………..…………………..………..    ii
DAFTAR TABEL .…………………..…………………..……………………..   iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang…………………..…………………..………….     1
1.2       Rumusan Masalah…………………..…………………..……..    1
1.3       Tujuan penelitian…………………..…………………..……….    1
1.4       Metode penelitian…………………..…………………..……...   2
1.5       Hipotesis…………………..…………………..………………...       2
1.6       Sistematika Penulisan…………………..……………………..    2
BAB II. KAJIAN TEORI
            2.1 Manisan..………………..…………………..……………………...         4
            2.2 Cabai ..…………………..…………………..…………………..….          4
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
1.1       Alat…………………..…………………..…………………..……        6
1.2       Bahan…………………..…………………..…………………….        6
1.3       Cara Pembuatan…………………..…………………..………..    6
1.4       Skema Pembuatan…………………..…………………..……..    9
BAB IV. HASIL PENELITIAN
1.1       Uji Organoleptik…………………..…………………..…………    11
1.2       Pembahasan…………………..…………………..…………….      12
BAB V. PENUTUP
5.1       Simpulan…………………..…………………..…………………       13
5.2       Saran…………………..…………………..…………………..…        13
DAFTAR PUSTAKA…………………..…………………..…………………….. 14
RIWAYAT HIDUP PENULIS…………………..…………………..……………           15

DAFTAR TABEL

Skema Pembuatan ……………………………………………………………. 9
Uji Organoleptik ………………………………………………………………..            11

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Laktar Belakang
Buah cabai banyak ditemukan di pasaran dengan harga yang relative murah di Indonesia. Karena buah cabai termasuk bahan makanan yang mudah busuk, maka untuk mengawetkannya sering dibuat cabai kering dan saus cabai. Selain itu untuk mengawetkan dan meningkatkan nilai ekonomisnya, cabai biasa dibuat bentuk manisan..

Manisan umumnya terbuat dari buah-buahan seperti mangga, kedongdong, nanas, dan lain-lain. Dengan bahannya buah cabai ini akan memberikan cita rasa yang berbeda dari rasa manisan yang biasanya. Pembuatan Manisan Cabai ini bisa dijadikan modifikasi untuk memberikan variasi cita rasa Cabai. Karena hal ini menjadi suatu inovasi baru dan akan membuat para pelanggan mau mencoba mencicipinya. Dengan demikian penulis mau membuat manisan cabai yang akan membuat para pelanggan menyukainya.


  1. Rumusan Masalah
1.      Apakah cabai bisa dijadikan manisan kering?
2.      Bagamanakah cara membuat manisan kering dari cabai?
3.      Apakah manisan cabai kering disukai banyak orang?

  1. Tujuan Penelitian
1.      Untuk membuktikan bahwa cabai bisa dijadikan manisan kering.
2.      Untuk membuktikan cara membuat manisan kering dari cabai.
3.      Untuk membuktikan bahwa cabai dapat diolah menjadi manisan kering yang disukai banyak orang.

  1. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah ini dengan eksperimen.

  1. Hipotesis
Cabai dapat di jadikan manisan kering dan disukai oleh banyak orang. Hipotesis ini diterima jika benar dan ditolak jika salah.

  1. Sistematika Penulisan.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
1.2   Rumusan Masalah
1.3   Tujuan penelitian
1.4   Metode penelitian
1.5   Hipotesis
1.6   Sistematika penulisan
BAB II. KAJIAN TEORI
            2.1 Manisan
            2.2 Cabai
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1   Alat
3.2   Bahan
3.3   Cara Pembuatan
3.4   Skema Pembuatan
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1   Uji Organoleptik
4.2   Pembahasan
BAB V. PENUTUP
5.1  Simpulan
5.2  Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Manisan Kering
Manisan merupakan salah satu bentuk pangan olahan yang dibuat dengan proses penggulaan dengan kadar gula yang tinggi. Dengan kadar gula yang tinggi, manisan dapat disimpan dalam jangka waktu yang relative lama.
Pembuatan manisan merupakan salah satu alternative untuk memperpanjang daya simpan pangan. Dengan demikian pembuatan manisan cabai dapat memperpanjang umur cabai, menyelamatkan panen dan menambah khasanah pengawetan cabai.

2.2 Cabai
            Cabai merupakan salah satu tanaman yang bila ekonomisnya cukup tinggi baik cabai rawit, cabai merah basar, cabai merah keriting maupun paprika yang masing-masing mempunyai keistimewaan.
Tanaman cabai mengandung gizi yang cukup tinggi, terutana vitamin A dan vitamin C. Kandungan minyak atsiri sangat tinggi khususnya yang menyebabkan rasa pedas yang disebut capsaicin
            Cabai merah mengandung vitamin C dalam jumlah besar, juga mengandung karoten (pro vitamin A). Kandungan kedua zat ini tidak terlampau tinggi pada cabai yang berwarna kuning dan hijau. 

Khasiat cabai
Di dalam cabai terdapat kandungan kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, lutein, dan mineral. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh
cabai merah memiliki manfaat untuk membantu mengatasi gejala sakit perut, sakit gigi dan tangan lemah, influenza, serta meningkatkan nafsu makan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.     Alat
1.      Sendok
2.      Panci
3.      Pisau
4.      Kompor

B.      Bahan
1)      ¼ kg cabe merah besar
2)      ½ kg gula pasir
3)      1 sdm kapur sirih
4)      1 sdt garam
5)      500 ml air untuk perebusan
6)      2 liter air untuk perendaman
7)      ½ sdt citrunzuur / air jeruk nipis

C.      Cara Pembuatan
1.    Siapkan alat dan bahannya.
2.    Cuci bersih cabe, buang tangkainya.
3.    Belah cabe, buang bijinya beserta urat putihnya.
4.    Larutkan 1 sdm kapur sirih kedalam 2 liter air, endapkan ambil yang bening.
5.    Masukkan cabe ke dalam air kapur, rendam cabe ke dalamnya selama 6 jam.
6.    Setelah itu cuci cabe sampai bersih dan tiriskan.
7.    Rebus 500 ml air sampai mendidih kemudian masukan gula, aduk rata sampai gula larut,masukkan cabe dan masak sampai cabe layu, setelah itu matikan kompor dan biarkan cabe terendam semalaman.
8.    Ulangi perebusan esok harinya sampai air mendidih, diamkan kembali, ulangi selama 3 hari sampai cabe terasa manis dan berkurang pedasnya.
9.    Keringkan manisan cabe lewat sinar matahari atau oven, setelah kering taburi dengan gula.
10. Manisan yang telah ditaburi gula segera disimpan dalam toples atau dikemas dalam plastik rapat.

D.     Skema Pembuatan

BAB IV
HASIL PENELITIAN

  1. Uji Organoleptik
Setelah berhasil membuat manisan kering cabai, penulis mengambil 25 reponden untuk mencoba dan memberi komentar terhadap rasa, penampilan dan kelayakan dari manisan kering cabai. 

  1. Pembahasan
Setelah melakukan Uji Organoleptik, didapatkan bahwa sebanyak 100% responden menyatakan bahwa rasa dari Manisan Kering Cabai enak. Sebanyak  88% responden menyatakan bahwa penampilan nya baik, dan 12% respon lainnya menanggapinya buruk. Hal ini di karenakan bagi beberapa orang kurang menarik. Selain itu 84% dari responden menyatakan bahwa Manisan Kering Cabai ini layak di jual, dan 16% lainnya menyatakan tidak layak dijual, di karenakan bau cabainya masih tercium.


BAB V
PENUTUP
  1. Sempulan
Setelah melakukan penelitian dan pengamatan, Manisan Kering Cabai dapat dijadikan sebagai makanan ringan atau camilan. Manisan Kering Cabai layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut dibuktikan dengan Uji Organoleptik bahwa 100% responden menyatakan bahwa Manisan Kering Cabai enak. Maka manisan kering cabai bisa menambah nilai ekonomi dan meningkatkan produksi pangan.

  1. Saran

Sebaiknya penulis merebus cabainya di dalam air mendidih lebih lama, agar  bau langunya yang masih terasa bisa hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar