Sabtu, 26 September 2015

Perilaku Organisasi pertemuan #4 (Kepribadian dan Nilai)

Yasmin Sekar A.
1214210346 

Laras adalah seorang anak pengusaha besar dan dia anak tunggal. Hidupnya dari kecil sudah terbiasa serba mewah dan selalu dipenuhi berbagai fasilitas. Setelah lulus SMA, Laras mulai berkarir di dunia modelling, dan kini dia sudah sukses di dunia model. Di kalangan teman – teman kuliahnya, Laras dikenal sebagai pribadi yang sombong, arogan, manja, dan tidak pernah lepas dari kesan mewah. Yaa, sebagai seorang model Laras sangat memperhatikan setiap detail pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris yang dia pakai sehari – hari. Seluruh koleksinya pun memakai produk-produk bermerk terkenal dari luar negeri. Setiap minggu Laras selalu melalukan treatment di salon dan klinik kecantikan ternama. Menurutnya, seluruh produk yang dia gunakan akan membawa pengaruh yang besar bagi kehidupannya, khususnya dalam penampilan dirinya di mata orang. Makanya, Laras ga bisa sembarangan memilih style sekalipun dalam kehidupan perkuliahannya. Selain itu, melalui karirnya sebagai model Laras tentu memiliki relasi dengan orang-orang ternama lainnya dalam dunia modelling. Hal itu mengakibatkan gaya hidupnya terbawa seperti halnya kaum sosialita.


Menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, menyatakan bahwa faktor-faktor penentu kepribadian terbagi dalam 2 faktor, yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.


Dari kasus tersebut dapat kita lihat bahwa kepribadian sangat berpengaruh karena factor lingkungan. Karena kepribadian dan factor lingkungan saling berikatan dalam pembentukan pribadi seseorang. Selain dari status social yang tinggi dapat membuat kepribadiannya mengikuti egonya sendiri, juga dari lingkungan kerja serta relasinya akan mempengaruhi gaya hidupnya. Menurut ku, tanpa harus jadi model pun jika lingkungannya dikelilingi oleh para masyarakat dengan tingkat social yang tinggi juga dapat merubah kepribadiannya, seperti teman ku semasa SMA dulu, dia selalu di manja kan oleh orang tuanya dan hidupnya juga serba mewah dari kecil, dan setelah kuliah, dia menjadi sombong, dan hanya bergaul dengan sesama tingkat sosialnya, tidak mau dengan yang lainnya.
 
Jadi, pembentukan kepribadian seseorang dominan di pengaruhi dari factor lingkungan, dimana kita tinggal, kita bersosialisasi dengan siapa, bagaimana kehidupan sehari-hari, juga teman-teman kita. Dengan begitu kita harus menyesuaikan dan mengontrol itu semua agar membentuk kepribadian yang baik..

Rabu, 23 September 2015

Perilaku Organisasi pertemuan #3 (Bagaimana mengelola perbedaan dalam organisasi)


Yasmin Sekar A.
1214210346
 
Setiap kampus pasti memiliki berbagai macam organisasi, ada yang dilingkup universitas dan ada yang ada di lingkup fakultas, contohnya SENAT. Dalam SENAT sedang ada konflik bahwa terdapat beberapa bawahan dalam struktur organisainya memiliki perbedaan informasi sehingga melakukan tugasnya dengan informasi yang ia dapat. Hal itu membuat ketua SENAT arus mempertimbangkan apa yang harus dilakukannya.

Menurut Fred Luthan, manajer (dalam kasus itu ketua SENAT) terilibat dalm 4 aktivitas manajerial yaitu, manajemen tradisional, komunikasi dan manajemn sumberdaya manusua, dan pembangunan jaringan.

Dalam kasus tersebut ketua SENAT merasa terdapat kesalahan komunikasi dalam menyampaikan informasi antar para anggotanya. Namun menurut ku, ketua SENAT lah yang kurang dalam mengelola organisasi bertukar informasi dengan para angotanya, sehingga terjadi kesalahan informasi karena komunikasi atau biasa disebut miss communication. Karena hal itu, maka aktivitas dalam organisasi itu menjadi rumit dan kurang efektif.

Jadi, dalam mngelola organisasi perlu adanya peremncanaan, membuat keputusan, mengendalikan, bertukar informasi, memproses pekerjaannya, dapat memotivasi, mendisiplinkan anggota, dan dapat bersosialisasi dengan individu luar. Dan seharusnya itu dapat diluruskan kembali dengan musyawarah dengan anggota agar dapat dimengerti oleh seluruh anggota dan tidak ada pengulangan masalah dimasa yang akan datang.

Perilaku Organisasi pertemuan #2 (Tugas Seorang Manajer)



Yasmin Sekar A.
1214210346
Akuntansi



Tepat pada tahun 2012 lalu terdapat konflik dalam sebuah perusahaan dimana hampir seluruh karyawan dan staff yang ada di perusahaan PT X tersebut terganggu dengan manajer yang baru saja di ganti. Dikarenakan setelah manajer itu mulai menjabat di perusahaan itu bukanny perusahaan makin maju malahan makin banyak masalah yang timbul dalam aktivitas keseharian dalam perusahaan itu termasuk transaksi dan kerjasama dengan perusahaan lain atau klien. Bahkan planning yang sudah fix yang sudah direncanakan sebelumnya diubah sesuka kehendaknya menyukainya atau tidak, dan lainnya. Hamper menginjak 2 bulan manajer itu menjabat, manajer itu dikeluarkan oleh pemilik perusahaan itu sendiri dan menggantikannya dengan yang lebih baik dan pantas, dengan persetujuan dan pendapat dari para karyawan dan staff - staff nya.




Menurut Robert Kartz, mengidientifikasi keahlian manajer ada 3 yaitu, keahlian teknis, keahlian personal, dan keahlian konseptual yang di bahas dalm buku Perilaku Organisasi Edisi 12 oleh Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge.




Namun menurut saya kasus tersebut, ketika diangkat menjadi manajer harusnya tau dan memiliki 3 keahlian manajer yang sesuai dengan teorinya. Tak seharusnya manajer itu seenaknya memasukkan opininya sendiri dan menjalankan perusahaan itu, agar lebih maju. Hal itu menimbulkan berbagai masalah rumit dan membuat para karyawan dan staff yang ada di perusahaan itu merasa tidak nyaman.




Dari  kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa manajer itu masih kurang sekali dalam memahami, menghargai karyawan serta stafnya, dan kurang mampu dalam keahlian personalnya. Seharusnya sebelum diangkat menjadi manajer harus dilihat dahulu dalam keahlian-keahlian yang harus dimiliki seorang manajer, sehingga tidak menimbulkan masalah dalam perusahaan.

Senin, 14 September 2015

14/09/2015

Dear blogger..
hari ini, perasaanku tak karuan, pikiran ku bercabang cabang. aku bingung harus gimana..
disatu sisi aku ga akan mau menyerahkan suatu hal di sisi yang lain aku juga tak ingin mengecewakan orang yang aku sayangi lagi... semakin bertambah usianya aku semakin banyak dan berat masalah yang aku hadapi juga.. yang aku lakukan sekarang hanya berusaha berpikir dewasa untuk menanggapi masalah dan hal hal yang sedang terjadi dalam hidupku... semua yang aku lakukan saat ini pasti ada resiko ataupun manfaatnya.. aku pun juga harus bertanggung jawab atas pilihanku ini,

Tuhan sudah memiliki skenario hidup ku, dengan banyak pilihan, namun, tinggal aku lah yang memilih pilihan itu dengan tepat dan mengambil segala resiko yang akan terjadi, dan maaf  mungkin jika pilihan ku salah, mungkin akan menyesalinya. Tapi, masih ada pilihan hidup yang lain ketika kita salah memilih.. aku mencoba untuk memilih pilihan hidupku dengan benar saat ini..

haha aku lega bisa melontarkan apa yg aku rasakan disini tanpa mereka tahu itu.. 

Sabtu, 12 September 2015

Perilaku Organisasi Pertemuan #1


Yasmin Sekar Adiyanti 
1214210346
Akuntansi S1


        Sedang maraknya kasus pengangguran yang menjadi masalah penting bagi negara kita Indonesia, dimana setiap tahun angka pengangguran yang semakin tinggi. Berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia meluluskan ribuan sarjana baik itu dari lulusan perguruan tinggi negeri maupun swasta, di setiap tahunnya. Namun sebagian besar dari sarjana itu, menjadi pengangguran. Di tahun 2015 ini BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 300 ribu orang, jadi total jumlah masyarakat Indonesia yang kini mengalami pengangguran mencapai 7,45 juta orang.

         Menurut Marius (2004), pengangguran itu adalah angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal. Dan juga menurut beliau, bila dilihat dari penyebabnya pengangguran dapat digolongkan menjadi beberapa golongan.
    
       Ternyata, mencari pekerjaan itu sulit, tidak segampang yang aku pikirkan sebelumnya. Bahkan anggapanku sebelum mengetahui dunia kerja, kita dengan menunjukkan IP (Indeks Prestasi) yang tinggi itu cukup untuk memasuki dunia kerja. Namun ternyata tidak hanya dengan IP kita yang tinggi saja agar mendapatkan pekerjaan. Selain IP yang tinggi, kita juga harus memiliki pengetahuan yang lebih luas, memiliki skill atau kemampuan kita dalam bidang yang akan kita tuju dalam pekerjaan yang disertai dengan pengalamannya, juga dilihat etika kita bagaimana, dan yang paling terpenting adalah memiliki niat untuk bekerja. Nah,, menurut ku adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan diadakan akhir tahun ini, Indonesia masih kurang mempersiapkan diri dalam bidang pendidikan dalam menghadapi MEA ini. Padahal pas nanti MEA di mulai akan ada banyak anak muda pendatang dari luar negeri khususnya ASEAN yang ikut bersaing dalam dunia kerja. Semakin ketatnya persaingan dalam kesempatan bagi lulusan sarjana Indonesia yang ingin mencari kerja. Maka makin bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.
        
         Jadi dengan adanya MEA yang akan dimulai saat akhir tahun 2015 ini, mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, skill, dan menumbuhkan sikap dan etika bisnis yang baik sebelum mendaftar atau terjun di dunia kerja. Mahasiswa harus meningkatkan kualitas yang ada di diri mereka dan diharapkan dapat memberi ide ide dalam menghadapi MEA 2015 ini, sehingga dapat mengurangi tingkat pengagguran yang ada di Indonesia.