Albino
Pengertian
Albino adalah suatu penyakit Kelainan genetik, bukan penyakit
infeksi dan tidak dapat di transmisi melalui kontak, transfuse darah, dsb. Gen
albino menyebabkan tubuh tidak dapat membuat pigmen melanin.
Sebagian besar bentuk albino adalah hasil dari kelainan gen-gen
resesif yang diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasus-kasus yang jarang dapat
diturunkan dari ayah dan ibu saja. Ada mutasi genetik lain yang dikaitkan
dengan albino, tapi semuanya menuju pada produksi melanin dalam tubuh.
Penyebab Albino
Karena mutasi pada salah satu gen ang memberikan instruksi kode
kimia untuk membuat salah satu dari
beberapa protein yang terlibat dalam produksi pigmen melanin.
Ciri-ciri
orang Albino:
- Mempunyai kulit dan
rambut secara abnormal putih susu, atau putih pucat
- Memiliki iris merah
muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua).
- Hilangnya pigmen
melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya ada pada
mata)
- Rabun jauh dan rabun
dekat yang sangat ekstrim.
Tipe-tipe
Albino :
- Oculocutaneous albinism
(albino pada mata dan kulit) kehilangan pigmen, pada mata, kulit, dan
rambut
- Ocular albinism. Hanya
kehilangan pigmen pada mata. Seperti pada mata penderita albino sering
sekali mengalami seperti berikut :
- Photophobia : hipersensivitas pada cahaya terang.
- Strabismus : mata yang cenderung suka menutup seperti orang
yang mengantuk
- Amblyopia : tidak jelas dalam melihat sesuatu karena buruk nya
transmisi sinyal ke otak.
- Recessive Total
Albinism
- Albinism black lock
cell migration disorder syndrome (ABCD).
- Albinism deafness
syndrome (ADFN).
Hanya tes genetik satu-satunya cara untuk mengetahui seorang
albino menderita kategori yang mana, walaupun beberapa dapat diketahui dari
penampilannya
Jumlah manusia penderita Albino di seluruh dunia beragam. Albino
di Tanzania, Afrika Timur, adalah Negara yang memiliki penderita Albino
terbanyak di dunia, yakni sekitar 200.000 jiwa. Disebagian besar negara,
penderita albino hanya sekitar 1 orang per 20.000 penduduk. Sedangkan di
Denmark, sekitar 1 orang penderita per 60.000 penduduk. Dan di Afrika, 1 orang
penderita albino per 5000 penduduk.
Gejala-gejala
Albino
- Nystagmus, pergerakan
bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar.
- Strabismus
- Kesalahan dalam
refraksi seperti miopi, hipermetropi, dan astigmatisma.
- Fotofobia,
hipersensitivitas terhadap cahaya.
- Hipoplasi foveal,
kurang berkembangnya fovea (bagian tengah retina)
- Ambliopia, penurunan
akuisitas dari satu atau kedua mata karena bruknya transmisis ke otak.
Hilangnya pigmen juga membuat kulit menjadi terlalu sensitive pada cahaya
sehingga mudah terbakar, sehingga penderta albino sebaiknya menghindari cahaya
matahari atau melindungi kulit mereka.
Dampak
mutasi pada pengembangan mata
Terlepas dari mutasi gen yang terjadi, gangguan penglihatan
merupakan karakteristik umum dengan semua jenis albino. Kerusakan ini
disebabkan oleh perkembangan jalur saraf dari mata ke otak yang tidak teratur
dan dari perkembangan retina yang abnormal.
Gejala dan
tanda albino
Gejala dan tanda albino tidak selalu jelas dalam rambut, kulit
dan mata, namun dari sekilas kita dapat menilai bahwa seseorang menderita
albino. Terlepas dari pengaruh penampilan albino, semua orang dengan albino
memiliki pengalaman gangguan terhadap penglihatannya.
- Gejala
dan tanda albino pada Kulit
Warna kulit putih susu, dimana pigemntasi kulit dapat berkisar
dari putih hingga hampir sama dengan orang tua atau saudara kandung tanpa
albino.
Bagi beberapa penderita albino pigemntasi kulit tidak berubah,
namun bagi penderita albino yang lain pigmentasi kulit dapat berubah dimana
terjadi produksi melanin mulai dari masa anak – anak dan remaja yang dapat
meningkat hingga dewasa sehingga mengakibatkan perubahan kecil dalam
pigmentasi.
Karena pengaruh paparan sinar matahari, beberapa penderita albino
dapat mengembangkan :
@
Bintik – bintik
@
Tahi lalat dengan atau tanpa pigmen
@
Bintik – bintik besar (lentigines)
- Gejala
dan tanda albino pada rambut
Warna rambut dapat berkisar dari sangat putih hingga coklat.
Orang-orang keturunan Afrika atau Asia yang mengalami albino mungkin memiliki
warna rambut yang kuning, kemerahan atau coklat. Warna rambut juga bisa berubah
mulai dari masa anak – anak hingga dewasa karena mulai terjadi produksi pigmen
melanin.
- Gejala
dan tanda albino pada warna mata
Warna mata dapat berkisar dari biru yang ringan hingga coklat
dan dapat berubah seiring dengan pertambahan usia. Kurangnya pigmen di bagian
mata yang berwarna (iris) membuat mereka agak tembus. Ini berarti bahwa iris
tidak dapat sepenuhnya memblokir cahaya yang masuk ke mata.
Cara
mengobati albino
Albino adalah suatu kondisi yang tidak dapat diobati atau
disembuhkan, tetapi ada beberapa hal kecil yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kualitas hidup. Yang terpenting adalah memperbaiki daya lihat,
melindungi mata dari sinar terang, dan menghindari kerusakan kulit dari cahaya
matahari. Kesuksesan dalam terapi tergantung pada tipe albino dan seberapa
parahnya gejala. Biasanya, orang dengan ocular albinism lebih mempunyai pigmen
kulit normal, sehingga mereka tidak memerlukan perlakuan khusus pada kulit.
- Pembedahan
Biasanya, pengobatan untuk kondisi mata terdiri dari
rehabilitasi visual. Pembedahan mungkin untuk otot mata untuk menurunkan
nystagmus, strabismus, dan kesalahan refraksi seperti astigmatisma. Pembedahan
strabismus mungkin mengubahan penampilan dari mata. Pembedahan untuk nistagmus
mungkin dapat mengurangi perputaran bola mata yang berlebihan.
Efektifitas dari semua prosedur ini bervariasi, tergantung dari
keadaan masing-masing individu. Namun harus diketahui, pembedahan tidak akan
mengembalikan fovea ke kondisi normal dan tidak memperbaiki daya lihat
binocular. Dalam kasus esotropia (bentuk “crossed eyes” dari strabismus),
pembedahan mungkin membantu daya lihat dengan memperbesar lapang pandang (area
yang tertangkap oleh mata ketika mata melihat hanya pada satu titik).
- Bantuan
Daya Lihat
Kacamata dan ‘bantuan daya lihat’ lain dapat membantu orang
albino, walaupun daya lihat mereka tidak dapat dikoreksi secara lengkap.
Beberapa penderita albino cocok menggunakan bifocals (dengan lensa yang kuat
untuk membaca), sementara yang lain lebih cocok menggunakan kacamata baca.
Penderita pun dapat memakai lensa kontak berwarna untuk
menghalangi tranmisi cahaya melalui iris. Beberapa menggunakan bioptik,
kacamata yang mempunyai teleskop kecil di atas atau belakang lensa biasa,
sehingga mereka lebih dapat melihat sekeliling dibandingkan menggunakan lensa
biasa atau teleskop.
Walaupun masih menjadi kontroversi, banyak ophthalmologist
menyarankan penggunaan kacamata dari masa kecil sehingga mata dapat berkembang
optimal.
- Perlindungan
terhadap Sinar Matahari
Penderita albino diharuskan menggunakan sunscreen ketika terkena
cahaya matahari untuk melindungi kulit prematur atau kanker kulit. Baju penahan
sinar matahari dan pakaian renang juga merupakan alternatif lain untuk
melindungi kulit dari cahaya matahari yang berlebihan.
Penggunaan kacamata dan topi dapat membantu pula. Barang lain
yang dapat membantu orang-orang dengan albino adalah menghindari perubahan
tiba-tiba dari situasi cahaya dan menambahkan kaca penahan sinar matahari.
Cahaya lebih baik tidak langsung mengenai posisi biasa dari penderita albino
(seperti tempat duduk mereka pada meja makan). Jika mungkin, penderita albino
lebih memilih untuk terkena cahaya di bagian punggung daripada di bagian muka.
Anemia Sel
Sabit
Pengertian
Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit
keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia
hemolitik kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin
(protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi
jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.
Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah
terkecil dalam limpa, ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan
berkurangnya pasokan oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan
pecah pada saat melewati pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan
aliran darah, kerusakan organ dan mungkin kematian.
Penyebab
Sel-sel darah merah normal berubah menjadi bentuk sabit karena
hemoglobin mengalami kelainan, sehingga molekul-molekul hemoglobin bersambungan
membentuk serabut-serabut panjang yang mengakibatkan distorsi pada membran sel
darah merah. Sel-sel darah merah sabit ini dapat merintangi aliran darah
terutama dalam pembuluh-pembuluh darah kecil dan juga tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dalam mengangkut O2 dan CO2 ke dan dari jaringan.
Gejala
Berbagai hal yang menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam
darah, (misalnya olah raga berat, mendaki gunung, terbang di ketinggian tanpa
oksigen yang cukup atau penyakit) bisa menyebabkan terjadinya krisis sel
sabit,yang ditandai dengan:
- semakin
memburuknya anemia secara tiba-tiba
- nyeri
(seringkali dirasakan di perut atau tulang-tulang panjang)
- demam
- kadang
sesak nafas.
Nyeri perut
bisa sangat hebat dan bisa penderita bisa mengalami muntah. Gejala ini mirip
dengan apendisitis atau suatu kista indung telur.
Pengobatan
Dulu penderita penyakit sel sabit jarang hidup sampai usia
diatas 20 tahun, tetapi sekarang ini mereka biasanya dapat hidup dengan baik
sampai usia 50 tahun.
Penyakit sel sabit tidak dapat diobati, karena itu pengobatan
ditujukan untuk:
- mencegah
terjadinya krisis
-
mengendalikan anemia
-
mengurangi gejala.
Penderita
harus menghindari kegiatan yang bisa menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
dalam darah mereka dan harus segera mencari bantuan medis meskipun menderita
penyakit ringan, misalnya infeksi virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar